Enzim
merupakan komponen yang penting di dalam tubuh organisme. Keberadaannya
mampu membantu tubuh menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya. Pada
dasarnya ada beragam jenis-jenis enzim, dan masing-masing memiliki
peranan yang spesifik. Akan tetapi jika ditarik dalam garis yang umum, enzim
berperan dalam mempercepat dan mengoptimalkan suatu reaksi di dalam
tubuh. Enzim akan mengurai molekul susbtrat menjadi molekul produk.
Dalam menjalankan peranannya ini, enzim menjalankan metode kerjanya
sendiri. Cara kerja enzim ini secara umum dibagi ke dalam dua kelompok besar. Apa saja? Simak uraian berikut ini.
LOCK AND KEY THEORY
LOCK AND KEY THEORY
Cara kerja enzim ini dikenal juga dengan nama Teori Gembok dan Kunci. Menurut teori ini, enzim bergabung dengan susbtrat dan bersama-sama menbentuk sebuah kesatuan seperrti gembok dan kuncinya. Di dalam kompleks tersebut, substrat dimungkinkan untuk bereaksi dengan jumlah energi yang tidak terlalu besar. Setelah bereaksi, kompleks yang dibangun tadi akan terurai dan enzim bersama produk (hasil substrat yang telah bereaksi) akan berpisah.
INDUCED FIT THEORY
Efektifitas cara kerja enzim di atas
tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain kelembaban atau
pH, suhu, tingkatan konsentrasi enzim, konsentrasi substrat, aktivator
atau zat pengikut dan juga inhibitor ata zat-zat yang bersifat
menghambat. Enzim akan bekerja secara optimal pada suhu sekitar 38
derajat celclius hingga 40 derajat celcius. Sementara itu kelembaban
idealnya berkisar di angka 6 hingga 8. Terkait zat penghambat, terdapat
dua kelompok utama yakni inhibitor kompetitif dan juga inhibitor
non-kompetitif. Pada inhibitor kompetitif, ia akan menghambat cara kerja enzim
dengan cara bersaing dengan substrat untuk mendapatkan enzim. Sementara
inhibitor non-kompetitif adalah penghambat enzim yang bekerja dengan
melekatkan dirinya di luar sisi aktif dengan demikian ia akan membuat
enzim berbah dan hasil akhirnya enzim akan kehilangan sisi aktifnya
sehingga tak lagi berfungsi seperti semestinya.