Memahami Defenisi Dan Contoh Simbiosis Amensalisme

Simbiosis Amensalisme
Dalam mempelajari ekosistem, kita tak akan pernah lepas subjek pengamatan yakni interaksi yang terjadi di antara makhluk hidup. Interaksi di antara komponen biotik dan abiotik memang merupakan pokok kajian dari ekologi. Khusus pola interaksi di antara makhluk hidup atau komponen biotik disebut dengan istilah simbiosis. Simbiosis ini mengakar pada kata Yunani dan secara sederhana diartikan sebagai hubungan antara dua sepsis yang berbeda yang bisa saja menguntungkan, merugikan atau tidak memberikan pengaruh apapun. Simbiosis ini dibagi ke dalam beberapa bagian. Salah satunya adalah simbiosis amensalisme. Apa yang dimaksud dengan amensalisme dan apa saja contoh simbiosis amensalisme ini? Simak uraian berikut.

Amensalisme adalah bentuk interaksi atau hubungan dimana organisme yang satu menekan atau merugikan organisme lainnya. Sementara oranisme yang menekan tersebut kondisinya tetap stabil. Secara sederhana, simbiosis amensalisme ini bisa diartikan sebagai kebalikan simbiosis komensalisme dimana pihak satu diuntungkan dan pihal lain tidak mendapatkan apa dan juga tidak mengalami kerugian. Jadi, simbiosis amensalisme adalah hubungan dimana pihak yang satu dirugikan dan yang lainnya tidak mendapatkan keuntungan juga kerugian (stabil).

Kita bisa menjumpai contoh simbiosis amensalisme ini di lingkungan sekitar kita. Misalnya saja pola interaksi alelokemis yakni proses penghambatan satu organisme yang dilakukan organisme lainnya dengan cara melepas suatu zat metabolit ke lingkungan sekitarnya. Pola paling kongkret dari simbiosis amensalisme ini adalah penghambatan pertumbuhan tanaman lain. Hal ini dikenal dengan istilah alelopati. Senyawa alelopati ini bisa dijumpai pada bagian akar, batang, bunga, biji, buah dan juga daun pada tumbuhan. Senyawa alelopati tersebut dikeluarkan dengan jalan penguapan, pembusukan bagian tumbuhan yang telah mati, dan juga eksodut akar. Secara prinsipil, alelopati ini memiliki pengaruh yang merusak, merugikan, juga menghambat. Dengan demikian, tumbuhan yang berada di sekitar tanaman yang memiliki sifat alelopati tersebut tak bisa leluasa melakukan proses perkecambahan, pertumbuhan juga proses yang melibatkan sistem metabolisme pada tanaman. Hal ini dikarenakan senyawa alelopati tersebut memang:
  1. Menghambat penyerapan unsur hara.
  2. Menghambat sistem pembelahan sel pada tumbuhan.
  3. Menghambat proses fotosintesis.
  4. Berpengaruh signifikan terhadap sistem respirasi.
  5. Menghambat proses sintesis protein.
  6. Menyebabkan ketegangan pada membran.
  7. Menghambat proses aktivasi enzim tumbuhan.
  8. Menghalau penyebaran tumbuhan.
  9. Melawan suksesi tumbuhan.
  10. Menghalau nitrifikasi juga fiksasi nitrogen.
Contoh Simbiosis Amensalisme
Walnut Tree
Contoh simbiosis amensalisme adalah pohon walnut. Tumbuhan ini menghasilkan senyawa alelopati sehingga jika diperhatikan secara cermat, pada sekitar pohon ini tak ada tumbuhan lain yang bisa tumbuh juga berkembang dengan baik karena dihambat oleh senyawa alelopati si pohon walnut. Pola yang sama juga dijumpai pada pohon pinus. Jika diperhatikan, jarang ada tumbuhan yang bisa tumbuh dengan baik di wilayah si pinus tersebut. Contoh lain alelopati ini (khususnya pada tingkat populasi) adalah rumput teki yang mengeluarkan senywa bersifat racun sehingga tumbuhan di sekitarnya tidak bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Sementara itu, pada jamur penicillum sp juga dijumpai pola yang sama dimana senyawa antibiotic yang ia hasilkan bisa menghambat perkembangan bakteri jenis tertentu.