Perbedaan Mikroskop Binokuler Dengan Monokuler

Mikroskop Binokuler
Mikroskop merupakan alat yang tak trpisahkan dari keseharian seorang peneliti. Keberadaannya cukup mutla sebab hanya dengan alat tersebut seseorang bisa mengamati sekaligus mempelajari objek mikro yang tidak bisa terdeteksi oleh penglihatan mata telanjang. Sering perkembangan teknologi, mikroskop kini dikenal dalam berbagai varian. Masing-masing varian mikroskop ini dibuat dengan tujuan spesifik yang berbeda. Berbicara soal jenis mikroskop, kita tentu kan akan pernah lepas dari dua pembagian umum alat tersebut yakni: mikroskop monokuler dan mikroskop binokuler. Kedua jenis mikroskop ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Apa saja perbedaan kedua jenis mikroskop tersebut? Silahkan simak uraian berikut ini.

Mikroskop Monokuler

Secara sederhana, mikroskop monokuler diartikan sebagai jenis mikroskop yang hanya dilengkapi dengan satu lensa okuler saja. Jenis mikroskop yang satu ini masuk ke dalam kelompok mikroskop cahaya yang digunakan untuk mengamati detil di dalam sebuah sel. "Compound light microscope" adalah nama lain dari mikroskop cahaya. Sumber cahaya yang akan digunakan dalam meneliti bagian dalam sel pada mikroskop monokuler ini berasal dari lampu. Lensa okuler pada mikroskop monokuler kabarnya sangat mudah digunakan jika dibandingkan dengan lensa okuler pada mikroskop binokuler.


Mikroskop Binokuler


Sama seperti mikroskop monokuler, jenis yang satu ini juga digolongkan ke dalam kelompok mikroskop cahaya yang digunakan dengan tujuan meneliti bagian dalam sebuah sel. Hanya saja, jika pada mikroskop monokuler hanya terdapat satu lensa okuler, maka pada mikroskop binokuler dijumpai dua lensa yang terdiri atas lensa objektif dan juga lensa okuler. Kedua lensa ini saat digunakan di kedua mata sang peneliti akan menciptakan efek tiga dimensi pada benda yang diteliti. Sumber cahaya yang digunakan pada mikroskop binokuler ini adalah cahaya lampu. Adapun kemampuan pembesarannya tidak terlalu besar. Kisarannya berbeda untuk masing-masing jenis lensa. Untuk lensa objektif sekitar 1 kali sampai 2 kali sementara itu untuk lensa okuler perbesarannya 10 kali hingga 15 kali. Mikroskop binokuler ini menggunakan lensa objektif dengan ukuran yang besar sebab pada bagian atasnya terdapat sistem lensa lainnya yang dibuat terpisah sehingga pada posisi paralel. Pada mikroskop ini juga dijumpai jalur cahaya yang terpisah pada bagian kanan dan juga kiri.


Mikroskop binokuler ini memiliki kelemahan dan juga tentu sejumlah kelebihan. Kekurangannya bersumber pada sistem aperture numerical-nya yang dibatasi oleh keberadaan jalur beam, atau dikenal juga dengan istilah cahaya ganda. Kekurangan ini membuat orang atau peneliti yang hendak menggunakan mikroskop binokuler mensetting diameter objektif agar lebih besar. Meski demikian, mikroskop denga lensa majemuk ini juga memiliki kelebihan yakni tidak adanya kondesor dan jarak kerja yang cukup panjang serta kedalaman pandang yang memadai.