Dalam kehidupan sehari-hari,
respirasi sering disamakan dengan proses pernapasan. Hal ini tidak
sepenuhnya benar sebab proses respirasi mencakup hal yang lebih kompleks
ketimbang pernapasan. Namun demikian, apa yang terjadi dalam proses
pernapasan tercakup dalam respirasi. Semua makhluk hidup melakukan
respirasi, termasuk tumbuhan. Hanya saja
respirasi pada tumbuhan
tersebut tidak bisa diamati seperti manusia atau hewan. Mereka melakukan
respirasi pada bagian daunnya yang dikenal dengan nama stomata atau
mulut daun. Melaui stomata, tumbuhan menyerap oksigen atau O2. Tumbuhan
bisa melakukan dua jenis respirasi sekaligus yakni aerob dan anaerob.
Pada respirasi aerob, terjadi proses pembakaran atau oksidasi glukosa
secara sempurna dan akan menghasilkan energi dalam jumlah yang besar
yakni 36 ATP. Sementara itu pada saat kurang oksigen, tumbuhan akan
melakukan respirasi anaerob yang hanya akan menghasilkan energi dalam
jumlah yang sedikit yakni 2 ATP saja.
Respirasi pada tumbuhan
pada dasarnya memerlukan oksigen, meski dalam keadaan tertentu,
keberadaan okisigen tak lagi dibutuhkan (terutama pada tumbuhan yang tak
berklorofil). Tujuan respirasi tumbuhan sama halnya dengan tujuan
makhluk hidup lainnya. Respirasi dilakukan untuk mendapatkan energi. Tumbuhan yang bernapas dengan sistem anaerob, akan mendapatkan energi.
Caranya dengan mengurai sejumlah bahan tertentu di tempat mereka hidup.
Sedangkan pada pernapasan aerob, akan dihasilkan karbon dioksida juga
uap air yang kemudian akan dikeluarkan melalui tubuh tumbuhan dengan
sistem difusi. Semua gas yang keluar dan masuk tersebut melewati stomata
yang terletak pada permukaan daun tumbuhan juga inti sel yang ada pada
batang tumbuhan. Pada kondisi tertentu, akar tanaman juga merupakan
tempat keluar masuknya gas. Terutama bagi tanaman yang tumbuh di rawa.
Respirasi
pada tumbuhan tingkat tinggi dan tumbuhan tingkat rendah memiliki
perbedaan yang mendasar. Apa saja? berikut uraiannya.
Respirasi
pada tumbuhan tingkan tinggi. Prosesnya berlangsung sevara aerob dimana
pada pernapasan tersebut terdapat pembebasan energi dari sari-sari
makanan pada bagian dalam sel tubuh tumbuhan yang dilakukan dengan cara
oksidasi secara biologis. Oksidasi sendiri merupakan proses reaksi di
antara sari makanan dengan oksgen yang pada akhirnya akan menghasilkan
CO2 atau karbondioksida, energi dan juga H20. Reaksi tersebut merupakan
jenis rekasi enzimatis yang memiliki peran sebagai katalisator. Energi
yang dihasilkan oleh tumbuhan tersebut akan digunakan dalam proses
pertumbuhan, pengangkutan mineral, pembentukan protein, proses
fotosintesis dan masih banyak lagi lainnya.
Pernapasan
pada tumbuhan tingkat rendah bisa terjadi dengan dua cara yakni aerob
dan juga anaerob. Respirasi anaerob yang biasanya disebut juga dengan
fermentasi yakni suatu proses pengubahan suatu senyawa utama menjadi
senyawa lanjutan dengan menggunakan bantuan enzim. Proses ini bisa kita
jumpai pada pembentukan alhokol yang awalnya merupakan glukosa.
Respirasi pada tumbuhan tak sempurna ini juga bisa dijumpai pada pembentukan tempe.