Apa Itu Organel Sel?

Organel Sel
Dalam mempelajari ilmu biologi, istilah sel sangat sering kita temukan. Sel merupakan komponen penyusun paling sederhana dari makhluk hidup. Sel sebenarnya terdiri dari sekumpulan material yang secara sinergis mampu menopang aktfitas kehidupan yang berlangsung di dalam sel itu sendiri. Sel dibagi ke dalam dua jenis yakni sel tunggal dan sel dalam jumlah yang banyak. Makhluk hidup dengan sel tunggal atau uniseluler misalnya adalah amuba juga bakteri. Sementara itu, organisme yang terdiri dari banyak sel atau multiseluler misalnya saja hewan, tumbuhan juga manusia. Seperti telah disinggung bahwa sel sebenarnya terdiri dari berbagai komponen penyusun yang saling terkoneksi satu sama lainnya. Komponen penyusun ini lazim disebut organel sel.

Seperti dikutip dari situs Wikipedia, organel sel digambarkan sebagai sebuah struktur dengan fungsi tertentu yang keberadaannya mengapung di dalam sitoplasma. Untuk menyaksikan organel sel ini, tentu kita memerlukan bantuan mikroskop dengan angka pembesaran tertentu. Para ilmuan menemukan bahwa ada beragam macam organel sel. Mulai dari mitokondria, golgi kompleks, vakuola, peroksisom, nucleus, sentrosom, lisosom, terikulum endoplasma, kloroplas, mikrotubulus, apartus golgi dan masih banyak lagi lainnya.

Setiap organel sel ini memiliki peranannya masing-masing. Misalnya saja mitokondria, Ia membawa ATP ke titik-titik dimana energi diperlukan. Mitokondria ini terdiri atas lemak, protein, DNA, ribosom, dan enzim sitokrom. Mitokondria ini berfungsi sebagai tempat respirasi dalam rangka memproduksi energi. Organel sel lainnya adalah badan mikro atau peroksisom. Ia terdiri dari beragam jenis enzim yang berperan dalam proses produksi H2O2 atau peroksida hydrogen. Badan mikro ini memang merupakan sumber enzim yang bersifat katalis dan mengurai senyawa H2O2 menjadi H2O dan O2.

Organel sel lainnya adalah mikrotubulus. Ia memiliki fungsi dalam pembentukan silia, benang spindle dan juga sentriol. Lain lagi dengan mikrofilamen, ia merupakan organel sel yang bertanggungjawab penuh terhadap semua pergerakan yang terjadi di dalam sel. Sementara itu, nucleus atau yang dikenal dengan nama inti sel juga merupakan organel sel. Nukleus ini kaya akan DNA dan volumenya akan selalu bertambah seiring dengan meningkatnya gerakan sintesis sel. Organel sel selanjutnya adalag reticulum enoplasma atau biasa dikenal dengan singkatan RE. Organel yang satu ini dibagi ke dalam dua bagian yakni RE halus dan juga Re kasar. Kedua RE ini memiliki fungsi berbeda. RE halus berperan sebagai pengangkut protein yang sebelumnya diproduksi dan disusun di RE kasar bersama dengan Golgi kompleks. RE halus ini juga menjalankan reaksi pertama dalam proses oksidasi lemak, melakukan proses detoksifikasi obat dan racun, menyimpan beberapa senyawa seperti fospolipid, glikolopid, juga steroid.


Organel sel lainnya adalah asparatus goolgi. Ia merupakan sekumpulan beksikel yang cenderung pipih dengan bentuk berkantong dengan kelokan atau sisternae. Dalam organel sel yang satu ini bisa dijumpai banyak enzim untuk pencernaan yang belum aktif misalnya zimogen juga koenzim. Asparatus goolgi ini juga bisa menghasilkan sejenis lendir yang dikenal dengan nama musin dan juga mampu membentuk organel sel lainnya yakni lisosom. Lisosom ini memiliki sifat yang autosilis, dan memecah makanan dengan cara edsositosis. Lisosom terdiri atas dua jenis yakni sekunder dan juga primer. Pada lisosom primer, diketemukan enzim yang belum aktif dengan peran sebagai vakuola makanan. Sementara itu lisosom sekunder lebih memperlihatkan peranannya dalam kegiatan pencernaan makanan. Sebab ia memiliki sifat autofagosom.

Masih ada banyak organel sel lainnya yang menunjukkan sinergitas. Semua organel tersebut, dengan peranannya masing-masing, memastikan organisme bisa melakukan aktiftasnya dengan baik. Meskipun organel sel merupakan bagian terkecil dari makhluk hidup, namun pengaruhnya akan terasa signifikan jika tidak berjalan sesuai dengan semestinya.